Artikel

Botol Minuman Berbahan PET Terpapar Panas : Awas Bahaya Migrasi Asetaldehida !

Pastinya anda sering meminum air kemasan yang dikemas dengan botol plastik. Namun, pernahkah anda mendengar tentang bahaya minuman kemasan yang sudah terpapar sinar matahari atau bahaya penggunaan botol plastik sekali pakai jika dipakai berulang kali ? Ya, Botol plastik tersebut adalah Botol PET (Polyethylene Terephthalate), yaitu merupakan jenis kemasan plastik polimer transparan yang ringan dan

Read More »

Botol Minuman Berbahan PET Terpapar Panas : Awas Bahaya Migrasi Asetaldehida !

Pastinya anda sering meminum air kemasan yang dikemas dengan botol plastik. Namun, pernahkah anda mendengar tentang bahaya minuman kemasan yang sudah terpapar sinar matahari atau bahaya penggunaan botol plastik sekali pakai jika dipakai berulang kali ?

Ya, Botol plastik tersebut adalah Botol PET (Polyethylene Terephthalate), yaitu merupakan jenis kemasan plastik polimer transparan yang ringan dan tidak berwarna yang hampir tidak bisa dipecahkan dan dapat didaur ulang dengan baik sehingga sangat  menguntungkan untuk  dipakai sebagai bahan pengemas minuman. Di sektor pengemasan, PET digunakan untuk membuat film, baki dan botol. Botol minuman mendominasi produksi sektor pengemasan di antaranya untuk air mineral dan minuman manis. Jenis plastik ini hanya dapat digunakan 1 kali dan tidak dianjurkan dipakai berulang karena akan menyebabkan lapisan polimer dan karsinogen dalam plastik dapat larut atau terkelupas yang dapat menyebabkan kanker pada organ tubuh manusia.

Adapun migrasi zat yang dapat membahayakan kesehatan seperti asetaldehid, etilen glikol, dietilen glikol, asam tereftalat, asam isofolat dan sebagainya seperti yang tercantum di bawah ini :

Zat migrasi dalam PET dan tingkat batas spesifiknya, Sumber : www.DLG.org

Peraturan BPOM No 20 Tahun 2019 tentang Kemasan Pangan juga menetapkan ambang batas cemaran asetaldehid maksimal 6 ppm.

Asetaldehida merupakan senyawa kimia produk sampingan dari pembuatan PET yang terbentuk ketika PET dicairkan pada suhu tinggi yang bersifat karsinogenik. Asetaldehida juga terbentuk ketika PET terdegradasi oleh faktor eksternal seperti sinar matahari dan suhu tinggi. Asetaldehida dengan konsentrasi 0.02 mg per liter air mineral bisa dirasakan dengan timbulnya rasa manis.

Menurut Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kimia Farmasi Kemasan, asetaldehida termasuk migrasi spesifik yang dapat membahayakan kesehatan manusia. Bahaya yang ditimbulkan jika mengkonsumsi asetaldehida secara terus menerus dalam jangka waktu lama:

  1. dapat menyebabkan terjadinya iritasi pada kulit, mata, selaput lender, tenggorokan dan saluran pernapasan.
  2. dapat menyebabkan ternjadinya penyakit hati, diabetes, hipertensi
  3. dapat menyebabkan kanker.

Dari penjelasan di atas menyadarkan kita agar lebih berhati-hati saat membeli, menyimpan dan menggunakan kembali minuman kemasan botol berbahan PET untuk menjaga kualitas minuman serta  mengurangi efektifitas terjadinya migrasi zat berbahaya.

Shimadzu telah mengeluarkan Application NewsAnalysis of Acetaldehyde and Limonene in Recycled PET using an HS-GC/MS System” yang berhasil mengidentifikasi Asetaldehida dalam botol minuman PET secara kualitatitatif dan memiliki selektivitas yang tinggi. Dapat dilihat pemisahan antara puncak asetaldehid dengan limonene sesuai dengan kromatogram di bawah ini :

Kromatogram Asetaldehid pada sampel botol limonene, Sumber : Shimadzu

Selain selektivitas yang tinggi, metoda ini juga memiliki tingkat rentang dinamis pada konsentrasi 2-200 ug/g setara dalam sampel, dengan tingkat korelasi yang tinggi sesuai dengan contoh kurva kalibrasi dibawah ini :

Kurva Kalibrasi Asetaldehid, Sumber : Shimadzu

GCMS-QP2020NX adalah salah GCMS high-end Shimadzu terbaru yang memiliki sensitivitas yang sangat tinggi untuk mendukung pengujian asetaldehid dengan kadar yang sangat rendah. Didukung dengan Headspace Sampler HS-20NX yang memiliki kapasitas sampel yang cukup besar, akan sangat membantu dalam analisa sehari-hari.

GCMS-QP2020NX dan HS-20NX

Brosur GCMS-QP2020NX : Download disini

Brosur HS-20NX : Download disini

Application Note Terkait : Download disini

Info dan diskusi : ams@ditekjaya.co.id

Referensi :

“569-Jadi-Konsumen-Cerdas-Yuk-Kenalan-Dengan-7-Macam-Jenis-Botol-Plastik.Html.” Accessed December 28, 2023. https://bakrie.ac.id/articles/569-jadi-konsumen-cerdas-yuk-kenalan-dengan-7-macam-jenis-botol-plastik.html.

“BAHAYA PADA KEMASAN PANGAN” Accessed December 18, 2023. https://bbkk.kemenperin.go.id/page/bacaartikel.php?id=Bh4fAN5U5aoO3ZeyZmY2nFV1yWFpGRNk0gCgEgwNcmI,.

Hashimoto, Akara. “Analysis of Acetaldehyde and Limonene in Recycled PET Using an HS-GC/MS System,” Shimadzu.

“PBPOM_Nomor_20_Tahun_2019_tentang_Kemasan_Pangan.Pdf.” Accessed December 18, 2023.

“Re Depaolini et al. – 2020 – Acetaldehyde in Polyethylene Terephthalate (PET) B.Pdf,” Applied Sciences Journal .

SHARE :

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp

MORE NEWS